Saturday, December 18, 2010

Mengenal SulSel bersama Onliner, Mengenal diri dan lingkungan

Tanggal 11-12 Desember 2010 yang lalu, Saya bersama anak-anak saya mengikuti acara Field Trip dalam rangka HUT Angingmammiri yang ke 4 di PPLH Puntondo. Ditengah kesibukan yang menyita waktu dan pikiran, secara rasional terasa gak pas jika mengisi kegiatan yang berada di luar kota dan yang pasti akan menguras energi.

Keputusan memang last minute, dan dengan berbagai resiko tersebut saya tetap memutuskan untuk berangkat dan berharap bisa mendapatkan pengalaman dan ilmu di acara tersebut.

Meski beberapa hambatan ditemui pada saat pelaksanaan, misalnya waktu keberangkatan yang tidak sesuai dengan schedule awal, bis angkutan yang bingung dengan tempat ngumpul tetapi semua itu terbayar begitu tiba di tempat acara.

Para narasumber yang diundang pun sangat memberikan motivasi dan pemikiran-pemikiran baru.
Dari SalingSilang.com, Zamroni memberikan pengetahuan tentang betapa pentingnya informasi mengenai data yang akurat berkenaan dengan jumlah blogger yang ada di Indonesia.

Budi Putra yang tidak asing lagi di dunia blog juga menjelaskan betapa pentingnya sosial media digunakan untuk menyatakan aspirasi, promosi, dan berbagi hal-hal yang baik bagi orang lain. Tetapi sama seperti pepatah, niat benar cara salah belum tentu akan sesuai dengan tujuan kita. Oleh karena itu beberapa tips yang disampaikan agar bisa "dianggap" di dunia social media antara lain
  • tidak berusaha untuk menjadi "lebih pintar" dari orang lain
  • menggunakan link untuk informasi yang banyak sehingga tidak mengganggu timeline follower kita (jika menggunakan microblogging, spt twitter)
  • menggunakan bahasa Inggris, sehingga informasi tersebut bisa "mendunia"
Dari acara yang telah dipersiapkan oleh panitia, yang paling berkesan adalah Diskusi mengenai #saveBSO acara larut malam tetapi merupakan diskusi yang seru, penuh dengan spirit cinta terhadap budaya dan sejarah. Kehadiran Nandar Moehammad - dosen arkeolog Universitas Hasanuddin telah menambah khazanah pengetahuan sejarah tentang Benteng Somba Opu dan keadaannya saat ini.

Menginap di daerah yang menyatu dengan alam memang beresiko, serangga-serangga seakan-akan ingin menjadi teman tidur kita, tapi jika kita tidak menganggapnya sebagai gangguan mereka pasti tidak akan mengganggu.

Hawa yang dingin mengantar saya dan anak-anak tidur dengan nyenyak, sangat nyenyak. Dan begitu terbangun kita sudah disajikan keadaan alam yang sangat menyejukkan, burung yang riuh berkicau, udara yang masih segar dan pemandangan pantai adalah kombinasi keindahan alam yang tiada bandingannya.

Sedikit terlintas kekuatiran karena gerimis di pagi hari tersebut, tetapi rupanya alam bersahabat dengan kita, begitu acara field trip dimulai cuaca menjadi cerah bahkan cenderung panas bersemangat seperti ingin menyesuaikan dengan semangat yang kita miliki.

Berbagai pelajaran yang diikuti diantaranya pemanfaatan lahan sempit untuk tanaman, pengolahan sampah, dll yang berkenaan dengan lingkungan sangat menarik dan membuat kita sadar bahwa selama ini saya masih sangat tidak bersahabat dengan lingkungan. Desa Nelayan yang dikunjungi pun memberikan gambaran kehidupan mereka khususnya dalam bidang ekonomi, bagaimana mereka berusaha memperbaiki taraf hidup mereka dengan memanfaatkan sumber daya laut sesuai dengan kebutuhan pasar.

Dari keseluruhan kegiatan ini sangatlah bermanfaat bagi saya pribadi, membuatku bisa lebih mengenal diri, dalam mengambil keputusan dan mengenal lingkungan sebagai sahabat yang harus dihargai.

Salut untuk Angingmammiri, semoga komunitas ini lebih maju dan lebih menyebar sehingga menjadi media dalam menyebarkan informasi-informasi yang bermanfaat, berguna bagi semua orang. Salut untuk kekompakan, persahabatan dan persaudaraan yang erat dan sangat terasa.

Happy birthday Angingmammiri,
Sukses Selalu!

foto: milik dg ipul dan me

Sunday, August 29, 2010

Diskon Dunia atau Diskon Akhirat

Bulan Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam sedunia, bulan yang penuh berkah dengan limpahan rahmat dari Allah SWT. Bulan dimana kita berusaha memanfaatkan waktu untuk dipenuhi dengan amalan-amalan yang bernilai ibadah. Kenapa terkhusus bulan Ramadhan kita 'berburu' amalan? Hal itu karena sudah dijanjikan bahwa bulan suci ini dipenuhi oleh kasih sayang Allah SWT. Setiap amalan dilipatgandakan pahalanya. Maha suci Allah dan Maha Pemurah.

Bulan Ramadhan juga adalah bulan berkah bagi usaha dagang apapun, dari belanja dapur hingga sampai barang gadget. Semuanya panen. Menyambut hari raya dengan penuh kegembiraan dimana tunjangan hari raya yang sudah menjadi aturan dari pemerintah sangat mendukung transaksi-transaksi ini. Mall mall berlomba-lomba juga memberikan diskon, penawaran yang menarik agar barang-barang yang dijual bisa laku.
Sebagai konsumen kita kadang jadinya dibuat bingung, terlalu banyak pilihan. Apalagi berbelanja saat berpuasa, dimana rasa lapar kadang mendorong nafsu kita untuk belanja gila-gilaan. Hal sederhana yang bisa sebagai bukti pernyataan tersebut. Saat kita berbelanja ta'jil sebelum berbuka. Semua penganan terasa enak dan semuanya ingin dimakan. Tetapi ketika sudah
berbuka hanya sedikit yang bisa masuk ke dalam perut.

Dua pilihan diatas memang membuat kita susah memutuskan kira-kira yang mana yang kita pilih. Ingin diskon dunia atau diskon akhirat.
Anjuran para ulama otomatis menharapkan kita memanfaatkan setiap detik waktu kita untuk beribadah kepada Allah SWT, tetapi godaan dunia sangat-sangat menarik dan membuat kita kadang lupa akan bonus kasih sayang yang diberikan oleh Allah.

10 hari terakhir Ramadhan, adalah 10 hari yang sangat pendek bagi orang yang benar-benar mengharapkan ridho Allah. I'tikaf di mesjid adalah cara untuk lebih fokus beribadah khususnya sholat malam dan membaca surat cinta dari Allah, yaitu Al Qur'an. Tetapi 10 hari terakhir Ramadhan adalah juga waktu yang sangat singkat bagi orang-orang yang berburu belanjaan di mall-mall, pasar dll.

Pilihan memang ada pada kita masing-masing, apakah ingin dunia atau akhirat. Tetapi kadang kita manusia yang lemah ini lebih memilih yang nyata daripada yang ghaib. Lebih memilih berburu belanjaan dibanding berburu pahala dari amalan.

Ya Allah, 10 hari terakhir Ramadhan ini. Hanya dengan kasih sayangmu kami berharap Engkau tetap mengistiqamahkan kami dalam beribadah semata-mata karenaMu, adapun pahala yang Engkau janjikan semata-mata urusanMu. Tiada yang kami harap selain ridhoMu. Bimbinglah kami, cerahkan hati kami agar tidak terpengaruh dengan urusan dunia selagi waktu yang Engkau berikan masih untuk kami Amin.

Monday, August 23, 2010

Ya Allah, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat

Kalimat diatas adalah kalimat Nabi Isa AS yang diucapkan saat dia disalib berdasarkan kitab Injil Perjanjian Baru. Mamie masih ingat, dan memang banyak2 hal yang masih berbekas dalam ingatan tentang ajaran-ajaran yang dulu mamie terima selama masih menganut agama Katolik.

Setelah berkeputusan untuk hijrah ke agama yang menurut diriku pribadi adalah yang paling bisa mamie terima dan membuat mamie nyaman, mamie telah berkeputusan bahwa mamie tidak akan seperti orang-orang lain yang setelah berpindah keyakinan, kesempatan untuk menjelek-jelekan keyakinan sebelumnya dibuka lebar di depan umum.
Alasannya sederhana, ini masalah keyakinan, masalah didalam diri dan apapun yang terjadi adalah mamie yakin sudah merupakan kehendakNya. Bagaimana mamie bisa berpikir dan menganalisa dan menerima hingga merasa cocok dengan melaksanakan syariat Islam seperti saat ini.

Sebagai manusia, pastilah mamie juga pernah khilaf dan itulah kelemahan kita sebagai manusia.
Ada kejadian dimana seorang teman, yang menurut mamie adalah teman yang baik, sopan dan sangat dewasa tiba-tiba "menyerang" pada tempat yang tidak "wise" menurut mamie.
Entahlah maksud dan tujuannya untuk apa, tetapi sebagai manusia biasa, mamie juga bisa emosi, tidak terima, marah, dan berusaha menyerang balik.

Serasa dada ini sesak, seperti ada yang membatu di dada, ingin mendesak keluar sebagai sikap antipati dari keadaan yang terjadi.
Sangat tidak mengenakkan...

Tetapi, entah bagaimana tiba-tiba mamie mengingat kalimat diatas.
"Ya Allah, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat"
Kalimat itu akhirnya berulang-ulang mamie ucapkan dalam hati, dan Alhamdulillah.. segala puji bagi Allah, perasaan sesak tadi berubah menjadi kelegaan yang menenangkan.

Tidak salah jika orangtua pernah berkata, memaafkan sangat bermanfaat untuk diri kita sendiri.
Hanya saja keegoisan kita, ingin dikatakan sebagai pihak yang benar, dan ingin menunjukkan kenyataan sebenarnya yang membuat kita menjadi lupa, bahwa apa pun yang terjadi pada kenyataan itu adalah seizin Allah. Sebagai mahluk berakal, kita cuma diharuskan memilih dari hasil proses berpikir.

Nah, tinggal kita memilih juga yang mana yang bermanfaat untuk diri kita, memaafkan ataukah "ngotot" menyerang balik orang lain yang telah membuat kita sakit hati. :)

The choice is mine, and also yours

Pengenalan Medical Linux

Tanggal 21 Agustus 2010 kemarin, Komunitas LUGU Makassar mensupport orientasi pengenalan Medical Linux di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar

Pesertanya merupakan mahasiswa baru fakultas kedokteran angkatan 2010. Acara tersebut dimulai agak mundur dari jadwal yang direncanakan dikarenakan adanya kendala fasilitas pada ruangan yang digunakan.

Materi yang dipresentasikan adalah:
Pengenalan Linux - Arman Idris
Pengenalan Medical Linux - Asri Rachman
Pengenalan Aplikasi yang ada pada Medical Linux - M. Resha
Open Office - Mamie Lily (its me)
GIMP - Ancha
Multimedia - Phipho

Acara juga didukung oleh beberapa pihak rekanan yaitu Telkom Speedy, Ariel Computer dan Indosat

Secara keseluruhan acara berjalan lancar, walaupun terlihat ada beberapa mahasiswa yang agak kelelahan, mungkin bertepatan dengan bulan puasa.

Dan acara ditutup sekitar pukul 1 siang, yang juga mundur dari rencana awal sekitar pukul 12

Semoga apa yang diberikan bisa bermanfaat.

Sunday, August 22, 2010

Makassar Tidak Kasar

Banyak persepsi yang timbul begitu mendengar tentang gerakan "Makassar Tidak Kasar", yang digagas oleh Aan Masyur, yang bukan orang Makassar tetapi cinta Makassar.

"Media itu yang terlalu melebih-lebihkan", "Mahasiswa itu yang nda ada kerjaan", dsb yang kebanyakan berkesan negatif tentang keadaan yang sudah terjadi.

Mungkin, bagi pribadi saya mungkin memilih kata sendiri untuk gerakan ini
Makassar is beautiful, Makassar Menyenangkan, Makassar Menggiurkan, dan beberapa pilihan kata yang terlintas dari pikiran.

Sangat wajar jika banyak persepsi yang negatif timbul dari pilihan slogan yang mengandung kata TIDAK. karena secara tidak langsung mengarahkan kita untuk berpikir mengcounter pernyataan tersebut, atau membenarkan dengan pernyataan yang cenderung negatif juga

Tetapi bukan itu cuma sekilas dari apa yang saya pikirkan tentang pilihan kata pada slogan tersebut.

Esensinya sangat berarti buat saya pribadi, selama ini memang Makassar dikenal dengan kota yang penuh dengan tawuran, serangan kepada kaum minoritas (baca: ganyang), demo yang anarkis dan lain lain yang membuat orang bisa berpikir untuk menjauh dari kota ini.

Saya pribadi dari golongan minoritas merasakan "ketakutan" tersebut sewaktu masih kecil. Selama tinggal di Makassar sejak lahir mungkin tercatat ada 3x peristiwa pengganyangan besar-besaran terhadap warga keturunan. Saat itu saya trauma, dan sadar bahwa tempat ini bukan tempat yang menyenangkan. Bahkan beberapa teman sudah memutuskan untuk tidak akan kembali ke kota ini.

Namun, setelah saya benar-benar "membaur", bergaul dengan warga Makassar bahkan menikah dengan orang Makassar asli saya merasakan hal yang berbeda.

Ketakutan itu sebenarnya karena saya tidak "mengenal" dengan baik Makassar dan orang-orang yang tinggal di kota ini.

Bagai 2 sisi mata uang, ada baik ada buruk dan itu hal yang wajar. Tidak akan ada tempat yang benar-benar nyaman di dunia ini. Makassar pun demikian, punya kekurangan dan punya kelebihan.
Hal dimana saya melihat kekurangan itu lebih dominan ketika saya sebagai kaum minoritas dan memisahkan diri dari masyarakat lokal. Dan itulah yang terjadi sekarang, orang-orang dari luar Makassar pasti berpikiran seperti saya ketika masih kecil.
Dan sekarang adalah tugas kita bagaimana caranya agar mereka bisa merubah pandangan terhadap Makassar dengan kelebihan-kelebihan yang kita miliki dan masih belum nampak.

Gerakan Makassar Tidak Kasar adalah solusi, dimana diharapkan gerakan ini memacu motivasi, kreatifitas kaum muda Makassar untuk bisa dikenal lebih dekat lagi sehingga akan dicintai dengan menyajikan kelebihan-kelebihan yang selama ini memang sudah ada namun tidak nampak oleh orang orang diluar Makassar.
Kelebihan yang membuat saya merasa betah dan nyaman berada di kota Makassar dan bersama dengan orang-orang Makassar.

Ewako!

Friday, May 21, 2010

Expected the unExpected

Agak susah mamie memaknai judul di atas, tetapi intinya mungkin bahwa kita harus selalu siap dengan kondisi seburuk apapun yang bisa terjadi dalam kehidupan kita.

Baru-baru ini mamie sedikit terguncang karena hal tersebut.
Seorang teman yang selama ini menurut mamie sangat "perfect" sebagai teman, berteman dengan hati tanpa tendensi apa apa

Tetapi rupanya apa yang disampaikan saat itu membuat mamie berpikir, orang bisa saja berubah oleh keadaan. Dia berubah karena ekspektasi terhadap sesuatu

Dan intinya kita harus sadari bahwa hal yang sama dapat saja terjadi pada diri kita. Dengan begitu kita akan berusaha mengerti, memahami mengapa dia bisa berubah.

Tidak salah jika berkenaan dengan niat, kadang orang-orang berbicara

YANG PENTING NIAT

tetapi rupanya niat dari awal tidak cukup, niat juga perlu dijaga pada saat proses dan sampai akhir

Jika sudah begitu insya Allah kita bisa berada dalam koridor awal yang telah kita putuskan sebelumnya.

Terus, jika itu perubahan itu terjadi pada orang selain dari kita, be realistic... people is changed
Oleh karena itu kita harus menjaga persepsi, tetap lurus dan tidak berlebihan dalam menilai karakter seseorang, karena setiap manusia punya dua sisi dalam hidup. BAIK dan BURUK
dan yang bisa memilih itu adalah kita sendiri.

Tuesday, April 13, 2010

Rok ku...!! Rok ku...!! Stop!!! :p

Setiap ke Jakarta sudah merupakan kewajiban bagi mamie untuk mengunjungi putri tercinta di Bekasi, walaupun tinggalnya terpisah 4 rute angkot dengan mama, perjalanan itu harus ditempuh demi memusakan rasa kangen yang menumpuk

Dari perumahan Harapan Indah ke Bekasi Regency butuh waktu sekitar 1.5 jam perjalanan dengan naik turun angkot Itu waktu minimal loh, belum lagi kalau angkotnya nge-tem.. bakalan bisa 2x lipatnya tuh.
Karena tidak ingin kesiangan mamie berangkat pagi, mulai dari angkot yang pertama.. aman.. kedua ... aman ketiga ... hmmm sedikit bermasalah karena mamie turun di daerah yang salah :P, konsekwensinya harus jalan sekitar 200meter untuk bisa nyampe nyambung lagi ke angkot berikutnya.
Alhamdulillah nyampe juga dengan perjuangan.

Sebenarnya walaupun setiap ke Jakarta mamie selalu melalui rute yang sama tetapi dasar otak ini produksi jadul makanya processornya juga sudah gak mampu merekam dengan baik :P

Bertemu dengan Cindy adalah hal yang paling membahagiakan, bagaimana tidak dia sudah gadis sekarang, tapi yah terus terang karena besar badannya hampir sama jadi seperti adik saja jadinya *ini karena gak mau dibilang tua saja :P*

Setelah melepas rindu, karena keterbatasan waktu akhirnya mamie harus kembali ke Harapan Indah. Perjalanan yang sama bakalan di tempuh, tetapi karena panas habis hujan jadinya gerah minta ampun. Maka sesampai di depan Harapan Indah mamie putusin untuk naik ojek aja. Selain gak lama nunggunya minimal bisa kena angin yang bener-bener mamie butuhkan disuasana segerah itu.

Satu keteledoran mamie adalah tidak mengingat bahwa mamie sedang mengenakan rok panjang, padahal sudah tau bahwa itu beresiko jika naik motor. Dan memang.. tidak begitu jauh dari gerbang tiba2 motor terasa tertahan... nyiiiiiiittttt..... mamie langsung berpikir Ya Allah, ... rok ku pasti nyangkut, bukan apanya perasaaan badan juga ikut tertarik ke bawah. Alhamdulillah tidak sampai jatuh karena bapak yang mengendarai motor juga gak ngebut.

Bang....!!! (khan lagi di Jakarta, pasti kalo di kampung manggilnya Daeng :D)
Rok ku...!! Rok ku...!! Stop!!! :p
.................
maka si abang itu langsung menyetop dan berhenti di bahu jalan. Alhamdulillah badanku gak sampai ikut terseret. Tetapi begitu turun dari motor mamie malah kebingungan.. gimana caranya nih.. sebagaian rok ku sudah kegulung di teralis, dan yang bikin malu karena rok sudah gak bisa nutupin kaki dan pinggang lagi ... (woot)

eeetssss... stop!!! jangan mikir macam-macam dulu
Itulah gunanya leging :P
Beruntung mamie pakai leging, sehingga letak rok berantakan pun aurat nya tetap aman :D
Tapi karena kebingungan mamie cuman bisa narik2 rok yang kegulung itu. Dan lucunya seorang Bapak datang dan bicara: "Bu, khan ibu pake celana panjang, udah roknya dibuka aja", iyah juga yah pikirku.. dasar bego nih :P
akhirnya rok dibuka dan jongkok lah aku juga bersama 2 bapak2 itu untuk mencoba mengeluarkan rok yang kelilit tersebut. Tetapi karena dah keikat erat gak ada jalan lain akhirnya di gunting. Eh bapak yang singgah itu bawa gunting juga loh.. *persiapan banget deh keknya*

Ah seandainya masih sempat kepikiran, pasti sudah minta orang lain buat memotret kami bertiga mengerjai roda ban belakang motor itu hahahaha...

Akhirnya dengan usaha lumayan rok ku berhasil dilepas dengan keadaan tercabik-cabik..
Yah ga apa apa lah dari pada diriku yang tercabik-cabik hihihi...
Astaghfirullah..
Alhamdulillah..

Semoga hal ini bisa menjadi pelajaran buat teman untuk bisa lebih berhati-hati..
tapi diriku gak bakal kapok pake rok panjang, dan yang pasti akan pake leging terus :P

Sunday, January 31, 2010

Sudah Salah Ngotot Lagi...! Harus diapakan yah? :D

Benar-benar kejadian yang singkat ini merubah suasana hariku di hari ini.
Ceritanya pagi setelah urus-urus rumah dengan segala kesibukan layaknya ibu rumah tangga saya siap-siap ke kantor.
Sesampai dikantor tiba-tiba ada yang menelpon, suara seorang ibu yang kedengarannya berlogat melayu-chinese.

"ini nomernya pak edi ... khan!", kira-kira gitu cara dia menyapa pertama kali
karena nomor handphone yg saya pakai sudah bertahun-tahun lamanya jelas jawabanku "bukan bu, gak ada pak edi disini dan saya tidak kenal namanya pak edi"

"lalu ini siapa?" *gubrak*
jelaslah saya gak akan menyampaikan identitas saya kepada orang yang tidak atau belum saya kenal.
"maaf bu, saya tidak akan menyampaikan ke ibu karena mungkin ibu salah telpon"
"gak mungkin, ini pasti telponnya pak edi!!!"
Masya Allah,.. gimana menjelaskannya yah kalo nomor ini punya saya.

"Maaf bu, saya ini di Makassar, ibu benar cari orang di Makassar yah? ibu emang dimana sekarang?"
Saya mulai tertarik untuk mencari tahu lebih jauh siapa tahu ada "clue" informasi yang bisa saya sampaikan.
"di Kuala .... *suara hilang karena signal*"
"hah? ibu di luarnegeri yah?" - pikiranku mungkin dia sebut kuala lumpur atau semacamnya.

"ah.. tak usah sok sok luar negeri deh" sahut si ibu itu mencemooh

*ting!!! naik pitam deh saya*

"loh ibu ini, sudah salah nelpon ngomongnya pake bahasa yang gak bagus lagi, saya bisa melapor untuk sesuatu yang tidak menyenangkan yang ibu perbuat kepada saya loh" - saya mengancam dengan suara mulai meninggi

Bukan apa-apa, si ibu ini sudah salah ngotot dan berkata-kata yang gak sopan lagi. Akhirnya dia bilang "yah sudah kalau ini salah telpon"

*gubrakzzzzzzzzzzz*
kalo bisa pingsan di tempat saya pasti pingsan deh..
ampun..
memang sepertinya saya masih harus melatih kesabaran saya, khususnya menghadapi situasi seperti ini. Masih ada hal-hal yang masuk ke hati padahal persoalan sepele.

Bu, dimana pun ibu berada mohon maaf atas "suara tinggi" yang keluar dari mulutku, dan ibu tanpa meminta maaf sudah saya maafkan kok.
Pasti karena ibu dalam keadaan terdesak atau lagi sulit, semoga ini menjadi pelajaran untuk kami berdua..

^_^