Benar-benar kejadian yang singkat ini merubah suasana hariku di hari ini.
Ceritanya pagi setelah urus-urus rumah dengan segala kesibukan layaknya ibu rumah tangga saya siap-siap ke kantor.
Sesampai dikantor tiba-tiba ada yang menelpon, suara seorang ibu yang kedengarannya berlogat melayu-chinese.
"ini nomernya pak edi ... khan!", kira-kira gitu cara dia menyapa pertama kali
karena nomor handphone yg saya pakai sudah bertahun-tahun lamanya jelas jawabanku "bukan bu, gak ada pak edi disini dan saya tidak kenal namanya pak edi"
"lalu ini siapa?" *gubrak*
jelaslah saya gak akan menyampaikan identitas saya kepada orang yang tidak atau belum saya kenal.
"maaf bu, saya tidak akan menyampaikan ke ibu karena mungkin ibu salah telpon"
"gak mungkin, ini pasti telponnya pak edi!!!"
Masya Allah,.. gimana menjelaskannya yah kalo nomor ini punya saya.
"Maaf bu, saya ini di Makassar, ibu benar cari orang di Makassar yah? ibu emang dimana sekarang?"
Saya mulai tertarik untuk mencari tahu lebih jauh siapa tahu ada "clue" informasi yang bisa saya sampaikan.
"di Kuala .... *suara hilang karena signal*"
"hah? ibu di luarnegeri yah?" - pikiranku mungkin dia sebut kuala lumpur atau semacamnya.
"ah.. tak usah sok sok luar negeri deh" sahut si ibu itu mencemooh
*ting!!! naik pitam deh saya*
"loh ibu ini, sudah salah nelpon ngomongnya pake bahasa yang gak bagus lagi, saya bisa melapor untuk sesuatu yang tidak menyenangkan yang ibu perbuat kepada saya loh" - saya mengancam dengan suara mulai meninggi
Bukan apa-apa, si ibu ini sudah salah ngotot dan berkata-kata yang gak sopan lagi. Akhirnya dia bilang "yah sudah kalau ini salah telpon"
*gubrakzzzzzzzzzzz*
kalo bisa pingsan di tempat saya pasti pingsan deh..
ampun..
memang sepertinya saya masih harus melatih kesabaran saya, khususnya menghadapi situasi seperti ini. Masih ada hal-hal yang masuk ke hati padahal persoalan sepele.
Bu, dimana pun ibu berada mohon maaf atas "suara tinggi" yang keluar dari mulutku, dan ibu tanpa meminta maaf sudah saya maafkan kok.
Pasti karena ibu dalam keadaan terdesak atau lagi sulit, semoga ini menjadi pelajaran untuk kami berdua..
^_^
No comments:
Post a Comment